Ibu dan Anak

Mengenal Faktor Risiko Diabetes Melitus Gestasional

Diabetes Melitus Gestasional merupakan gangguan toleransi karbohidrat yang mengakibatkan kadar gula darah meningkat dan pertama kali diketahui pada saat hamil. Di Indonesia besarnya frekuensi yang tidak terdiagnosis dari Diabetes Melitus pada kehamilan maupun DM Gestasional sebesar 10-25%. Oleh karena itu, pemeriksaan gula darah secara teratur penting dilakukan pada perempuan hamil atau perempuan yang memiliki riwayat Diabetes Melitus Gestasional.

Pada penyakit Diabetes Melitus Gestasional (DMG) selain karena kehamilan, terdapat beberapa faktor risiko  yang berkaitan peningkatan peluang individu terhadap peningkatan insiden penyakit ini adalah :

Usia saat hamil

Salah satu penelitian observational analitik mengambarkan hasil bahwa umur ibu hamil  dengan usia > 35 tahun memiliki risiko 3,4 kali dibandingkan dengan ibu dengan umur < 35 tahun terhadap kejadian penyakit ini (Ifan Pratama dkk, 2013).

Memiliki riwayat kegemukan (Obesitas/overweight) sebelum hamil atau dalam kehamilan

Overweight merupakan faktor risiko pada gangguan toleransi glokosa. Ibu hamil yang memiliko riwayat obesitas memiliki risiko 3 s.d 6 kali lebih besar untuk mengalami DM Gestasional dibandingkan ibu hamil yang tidak memiliki riwayat obesitas sebelum hamil.

Kenaikan berat badan yang berlebih pada saat hamil

Kelebihan berat badan atau obesitas (kenaikan BB lebih dari 11-12 kg) pada masa kehamilan dapat meningkatkan risiko Ibu Hamil terkena DM Gestasional. Oleh karena itu penting bagi Ibu hamil di awal kehamilan untuk menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh) agar mengetahui kenaikan berat badan yang ideal selama kehamilan.

Memiliki riwayat Diabetes Melitus pada keluarga

Menurut beberapa penelitian mengambarkan bahwa Ibu hamil yang memiliki riwayat Diabetes Melitus (DM)  berisiko 5-6 kali terhadap kejadian DM Gestasional dibandingkan Ibu hamil yang tidak memiliki riwayat keluarga Diabetes Melitus.

Memiliki riwayat Diabetes Melitus Gestasional pada kehamilan sebelumnya

Ibu hamil yang pernah mengalami DM Gestasional akan memiliki risiko lebih tinggi terkena lagi pada kehamilan selanjutnya.

Memiliki Glukosuria (Kadar gula berlebih dalam urin) saat hamil

Glukosuria dapat terjadi saat urine mengandung gula, dalam kondisi normal ginjal akan menyerap gula kembali ke pembuluh darah tidak dikeluarkan melalui urin. Kondisi seperti ini terjadi salah satunya karena kondisi gula darah tinggi di atas normal pada masa kehamilan.

Riwayat melahirkan bayi besar (>4000 gram)

Ibu hamil dengan riwayat melahirkan makrosomia (Berat badan bayi yang lahir lebih dari 4000 gram atau 4 kg) memiliki risiko 6 kali lebih besar mengalami DM Gestasional dibandingkan Ibu hamil yang tidak memiliki riwayat melahirkan makrosomia.

Referensi

  1. Kurniawan, Farid. DM Gestasional. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Departemen Ilmu Penyakit Dalam-Divisi Metabolik Endokrin : Jakarta. http://p2ptm.kemkes.go.id/
  2. Pratama Ifan dkk, Faktor Risio Kejadian Prediabetes/Diabates Melitus Gestasional di RSIA Sitti Khadijah I Kota Makassar, 2012.
  3. Rini. Analisis Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Gestasional di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. 2016. http://portalriset.uin-alauddin.ac.id/
Show More

Ida Fauziah SKM, MKM

Master of Health Promotion at University of Indonesia. Konselor Ibu Menyusui

Tinggalkan Komentar di sini

Back to top button