Kondisi Anemia Ancaman Lama Untuk Para Pekerja
Pada era Globalisasi ini, persaingan industri semakin meningkat dimana justru kondisi penyakit classic seperti anemia masih sering bermunculan. Sedangkan, setiap Negara dituntut untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta memiliki produktivitas yang tinggi. Dengan begitu mampu meningkatkan kesejahteraan negaranya serta dapat berdaya saing dengan Negara lain. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada manusia maupun pada lingkungan. Perubahan tersebut membawa masalah baru, yaitu masalah kesehatan.
Indonesia memiliki 17.762.715 orang pekerja (Badan Pusat Statistk, 2019). Namun, berbagai alasan menyebabkan mereka kurang memperhatikan kesehatan mereka, seperti rendahnya tingkat pendidikan, minimnya upah yang diterima sehingga berdampak pada kesehatan terutama rendahnya asupan gizi. Salah satu dampak dari rendahnya asupan gizi adalah anemia. Jika sudah terjadi demikian, akan mengakibatkan produktivitas kerja menurun.
Kondisi anemia adalah penyakit gangguan darah yang ditandai dengan kurangnya jumlah sel darah merah dari batas semestinya, biasanya disebut dengan penyakit kutang darah (berbeda dengan darah rendah) selain itu, kondisi Anemia juga di definisikan sebagai suatu keadaan yang terjadi ketika hemoglobin dalam darah lebih rendah dari nilai normal. (Jurnal Media Litbang Kesehatan,2009). Menurut WHO, nila batas normal anemia diantaranya yaitu:
- Umur 5-11 tahun < 115 g/L
- Umur 12-14 tahun ≤ 120 g/L.
- Perempuan diatas umur 15 tahun > 120 g/L
- Laki-laki diatas umur 12 tahun > 130 g/L.
Hemoglobin merupakan protein kaya zat besi yang memberikan warna merah pada darah. Protein ini berfungsi untuk membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Jenis Dan Kondisi Anemia Berdasarkan Penyebabnya
Terdapat 400 jenis anemia yang telah didentifikasi dan anemia akibat defisiansi besi merupakan jenis yang paling umum dari gangguan darah yang terdapat di seluruh dunia. Jenis-jenis anemia berdasarkan penyebabnya adalah sebagai berikut:
Akibat kurang produksi sel darah merah
Kondisi anemia Defisiensi zat besi. Yaitu menurunnya kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi. Kasus kehiangan banyak darah juga dapat menghabiskan simpanan zat besi di dalam tubuh.
Anemia kekurangan vitamin B-12 dan Folat
- Anemia karena penyakit kronis, seperti penyakit ginjal, leukeumia atau kanker darah lainnya, lupus, HIV, dan rheumatoid arthritis.
- Anemia akibat efek samping kemoterapi yang menyebabkan produksi sel darah merah dalam tubuh berhenti sementara.
- Anemia aplastic adalah kondisi kekurangan darah merah akibat kegagalan fungsi sumsung tulang.

Akibat kehilangan darah merah
- Penyakit anememia akibat kehilangan darah yang akut dapat disebabkan oleh karena mengalami pembedahan.
- Anemia akibat kehilangan darah yang kronis, merupakan gangguan darah yang dapat disebabkan karena menstruasi berat (menorrhagia) atau karena pendarahan saluran pencernaan.
Akibat kerusakan sel darah merah
- Anemia karena keturunan bisa terjadi diakibatkan karena struktur hemoglobin atau sel darah merah berubah, sehingga membantunya lebih rapuh atau berumur pendek. Samplenya seperti, elliptocytosis herediter, talasemia, serta anemia sel sabit. Sebenarnya masih banyak lagi berbagai jenis kondisi anemia yang kemudian dapat membahayakan anda maupun keluarga.
- Anemia hemotilik alloimun. Yaitu jenis anemia yang diakibatkan dari golongan darah yang tidak kompatibel. Ini terjadi melalui reaksi transfuse atau pada kehamilan ketika darah ibu Rh- negatif dan darah janin Rh-positif
- Anemia hemolitik autoimun. Yaitu penyakit yang disebabkan kekeliruan sistem kekebalan tubuh sehingga menyerang dan mengahancurkan sel darah merah.
- Anemia induksi obat. Terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap efek obat antibioatil
- Anemia hemolitik mekanis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kerusakan fisik pada sel darah merah. Faktor pemicunya adalah efek alat medis, tekanan darah tinggi atau aktivitas berat.
- Hemoglobinuria nocturnal proksismal, yaitu jenis kekurangan darah yang terjadi ketika tubuh menghancurkan sel darah merah lebih cepat. Selain itu, tubuh juga membaut setiap jenis sel darah terlalu sedikit.
Penyebab Anemia
Berikut merupakan beberapa penyebab terjadinya kondisi anemia agar anda dapat menghindarinya, diantaranya adalah:
- Mengkonsumsi obat-obatan tertentu
- Adanya eliminasi yang terjadi lebih adal dari biasanya pada sel darah merah, yang disebabkan oleh kekebalan tubuh
- Memiliki riwayat penyakit kronis, seperti kanker, penyakit ginjal, rheumatoid arthritis, arau ulcerative colitis.
- Mengidap beberapa bentuk anemisa, seperti talasemia, atau anemia sel sabit yang bersifat genetic
- Sedang hamil
- Memiliki masalah kesehatan dengan sumsum tulang, seperti limforma, leukemia, anemia aplastic atau myelodysplasia, dan multiple myeloma.
- Risiko anemia dapat meningkat apabila seseorang:
- pola makan yang menyebkan kekurangan vitamin tertentu.
- Gangguan usus
- Menstruasi.
- Kehamilan.
- Memiliki penyakit kronis seperti kanker, penyakit ginjal, atau gagal hati.
- Riwayat keluarga
- Faktor-faktor lain seperti pernah mengalami infeksi tertentu, penyakit darah, gangguan autoumun, alkoholisme, serta paparan bahan kimia beracun.
Gejala Anemia
Sebenarnya, gejala anemia sangat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Namun, penderita anemia dapat mengalami gejala seperti:
- Lemas dan cepat lelah
- Sakit kepala dan pusing
- Kulit terlihat pucat atau kekuningan
- Detak jantung yang tidak teratur
- Napas pendek
- Nyeri dada
- Dingin ditangan dan kaki
Gejala-gejala tersebut biasanya sering kali tidak disadari oleh penderitanya, namun semakin parah kondisi anemia, maka akan semakin terasa gejala anemia tersebut. Jika, gejala anemia dirasakan semakin buruk, maka segeralah berkonsultasi ke dokter. Mengalami kondisi anemia bisa menyebabkan komplikasi serius apabila tidak segera ditangani. Komplikasi tersebut diantaranya:
Kelelahan berat. Bagi pekerja, hal ini akan sangat mempengaruhi produktivitasnya, karena mungkin akan merasa terlalu lelah untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Itulah sebabnya, untuk berkonsultasi ke dokter, agar anemia tidak semakin memburuk
Masalah jantung. Kekurangan darah akan mengakibatkan denyut jantung yang cepat atau tidak teratur (aritma). Jantung harus memompa lebih banyak darah untuk memenuhi kekurangan oksigen dalam darah, kondisini bahkan dapat menyebabkan gagal jantung kongestif.
Kematian. Beberapa kondisi keturunan seperti kondisi anemia sel sabit, dapat menjadi serius dan menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Selain itu, kehilangan banyak darah dengan cepat dan parah juga dapat berakibat fatal.
Pengobatan Anemia
- Pengobatan diarahkan pada penyebab anemia, yaitu diantaranya adalah:
- Tranfusi darah
- Pemberian obat yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh
- Pemberian obat dengan tujuan untuk memperbanyak sel darah dalam tubuh
- Pemberian obat dengan tujuan untuk memperbanyak sel darah dalam tubuh
- Mengkonsumsi suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, vitamin, serta mineral lainnya.
Mencegah Anemia
Beberapa kondisi kekurangan darah, umumnya tidak dapat dicegah. Namun, beikut ini merupakan hal-hal yang dapat membantu menghindari anemia defisiensi zar besi dan vitamin dengan memilih diet yang mencakup berbagai vitamin dan nutrisi , yaitu dengan cara:
- Konsumsi zat besi, yaitu sayur-sayuran, daging sapid an daging lainnya, kacang-kacangan, lentil, sereal yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau gelap, dan buah kering
- Konsumsi folat. Jeruk, pisang, sayuran berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, roti, serela serta pasta.
- Konsumsi vitamin B-12. Biasanya terdapat pada Daging dan susu.
- Banyak mengkonsumsi Vitamin C seperti buah jeruk, melon, dan buah lainnya.