Ibu dan Anak

Jenis-jenis ASI yang harus Ibu Ketahui

Mengenali jenis-jenis ASI akan membantu ibu untuk mengenali berbagai fungsi dan manfaat dari berbagai jenis air susu yang diproduksi pada proses menyusui. ASI dibentuk secara bertahap sebagai makanan bayi yang paling baik dan tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, ASI secara komposisi dibentuk secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi bayi sejak lahir. Berdasarkan tahapan pengeluarannya ASI pada periode menyusui dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :

Ilustrasi Ibu Menyusui


1. Kolostrum 

Kolostrum merupakan jenis ASI yang keluar pada beberapa hari pertama kelahiran (hari ke-1 s.d hari ke-4) dengan sifat cairan kental dan berwarna kuning. ASI jenis kolostrum ini kaya akan protein  dan zat kekebalan tubuh seperti IgG, IgA, dan IgM. Kandungan kolostrum yang kaya akan zat kekebalan tubuh berguna untuk melindungi kondisi bayi yang masing rentang pada awal kelahiran. Sedangkan, kandungan protein yang tinggi memuat ASI jenis kolostrum ini lebih pekat, sehingga ibu tidak perlu khawatir konsistensi pekat ataupun padat ini membuat bayi merasa lebih kenyang walaupun jumlahnya sedikit karena pada hari pertama kelahiran bayi tidak perlu banyak makanan.

ASI jenis kolostrum juga memiliki peran yang penting untuk melapisi dinding usus bayi dari bakteri serta menjadi pembersih usus (pencahar) bayi dari zat-zat yang tidak terpakai serta mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk bersiap menerima jenis ASI lainnya atau makanan bayi nantinya.  Produksi ASI jenis kolostrum ini akan berkurang secara perlahan pada hari ke-3 sampai ke-5.

2. Susu Transisi (Peralihan)

Susu transisi merupakan jenis ASI yang keluar pada hari ke-4 sampai dengan hari ke-10 setelah kelahiran. Payudara Ibu akan menghasilkan susu transisi (peralihan) setelah masa penyesuaian bayi dengan perlindungan dari berbagai manfaat kolostrum, susu transisi akan diproduksi dengan sifat cairan yang lebih bening serta secara jumlah produksi susu transisi lebih banyak dibandingkan kolostrum. Terdapat perbedaan kandungan antara susu nutrisi antara susu transisi dengan kolostrum, untuk kandungan protein dan zat kekebalan tubuh pada susu transisi menurun sedangkan kandungan lemak dan laktosa meningkat pada susu transisi.  Dengan kandungan protein yang menurun pada susu transisi, konsumsi makanan yang mengandung protein dan kalsium perlu ditingkatkan oleh ibu menyusui. Produksi ASI pada fase susu transisi ini cenderung stabil dibarengi dengan kondisi fisik ibu yang mulai pulih, keluhan nyeri pada payudara ibu pun sudah mulai berkurang pada fase produksi susu transisi.

3. Susu Mature (Matang)

Susu Mature (Matang) merupakan jenis ASI yang keluar setelah hari ke-10 setelah kelahiran bayi sampai dengan seterusnya. ASI jenis susu mature ini secara kandungan nutrisi disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan bayi sampai berusia 6 bulan. Berdasarkan waktu pengeluarannya susu mature (matang) ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Foremilk dan Hindmilk.

Pertama, susu mature (peralihan) jenis foremilk merupakan ASI yang keluar pada awal/pertama kali dalam satu kali kegiatan menyusui. Secara produksi, jumlah susu mature yang dihasilkan lebih banyak dari  jenis Hindmilk sehingga cocok untuk menimbulkan rasa kenyang pada bayi. Secara kandungan Nutrisi, foremilk mengandung rendah lemak, lebih banyak protein, laktosa dan air. Tingginya kandungan protein,laktosa dan air menyebabkan secara kekentalan susu mature jenis foremilk terlihat lebih encer dibandingkan hindmilk.

Kedua, susu matrue (peralihan) jenis hindmilk merupakan ASI yang keluar pada akhir atau setelah foremilk sudah habis, terjadi pada saat proses menyusui hampir selesai. Susu mature jenis hindmilk secara kandungan nutrisi, mengandung tinggi lemak, sehingga secara kekentalan menyebabkan hindmilk terlihat lebih kental dan kekuningan dibandingkan foremilk.

Susu mature (matang) jenis foremilk dan hindmilk keduanya sangat penting dikonsumsi oleh bayi, karena secara kandungan nutrisi keduanya diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan, untuk itu pastikanlah bayi mendapatkan keduanya setiap kali kegiatan menyusui. Dalam setiap kali kegiatan menyusui perlu diperhatikan, jangan terlalu dini atau cepat memindahkan bayi ke payudara lain biarkan saja anak menyusui sampai mendapatkan semua yang diinginkan (kedua jenis susu mature) sehingga akan melepaskan payudara dengan sendirinya.

Sumber :

[1] Hanindita, Herdiana Meta. 2018. Tanya Jawab Tentang Nutrisi di 1000 Hari Pertama Kehidupan. Gramedia Pustaka Utama

[2] Riksani, Ria. 2017. The Pregnancy Book. Dunia Sehat

Show More

Ida Fauziah SKM, MKM

Master of Health Promotion at University of Indonesia. Konselor Ibu Menyusui

Tinggalkan Komentar di sini

Back to top button