Tiphus (Demam tifoid & Demam paratyphoid)
Demam tifoid adalah penyakit yang dapat mengancam jiwa yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi, sedangkan Demam paratyphoid adalah penyakit yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Paratyphi. Di seluruh dunia, demam tifoid memengaruhi sekitar 11 hingga 21 juta orang dan demam paratifoid memengaruhi sekitar 5 juta orang setiap tahun.
Demam tifoid dan demam paratipoid paling sering terjadi di bagian dunia di mana air dan makanan tidak higenis dengan sanitasi buruk. Wisatawan ke Asia Selatan, terutama Pakistan, India, dan Bangladesh, harus mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah infeksi. Pada Asia Timur, Afrika, Karibia, dan Amerika Tengah dan Amerika Selatan, demam tifoid dan demam paratifoid merupakan penyakit yang kurang umum. Kedua penyakit ini jarang terjadi di Amerika Serikat, Kanada, Eropa Barat, Australia, atau Jepang.
Penyakit-penyakit ini menyebar melalui kontaminasi limbah makanan atau air dan melalui kontak orang-ke-orang. Orang-orang yang saat ini sakit dan orang-orang yang telah pulih tetapi masih menghasilkan bakteri di kotoran mereka (tinja) dapat menyebarkan Salmonella Typhi atau Salmonella Paratyphi.
Pada umumnya, hewan tidak akan menularkan demam tifoid atau demam paratifoid kepada manusia, karena Salmonella Typhi dan Salmonella Paratyphi hanya dapat hidup pada manusia. Namun hewan dapat menyebarkan Salmonella jenis lain kepada manusia, jadi penting untuk mencuci tangan setelah bersentuhan dengan hewan, kotorannya, atau tempat hewan hidup maupun makannya.
Anda beresiko terkena demam tifoid atau demam paratifoid jika :
- Anda makan makanan atau minum minuman yang telah disentuh oleh orang yang kotornnya masih mengandung Salmonella Typhi atau Salmonella Paratyphi, dan belum mencuci tangan dengan seksama setelah pergi ke kamar mandi.
- Limbah yang terkontaminasi dengan Salmonella Typhi atau Salmonella Paratyphi yang masuk ke dalam air yang Anda minum.
- Limbah yang terkontaminasi dengan Salmonella Typhi atau Salmonella Paratyphi masuk ke dalam air yang digunakan untuk membilas makanan yang Anda makan dalam kondisi mentah.
Jika Anda mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan Salmonella Typhi atau Salmonella Paratyphi, bakteri dapat berkembang biak dan menyebar ke dalam aliran darah, menyebabkan demam tifoid atau demam paratifoid.
Tindakan Pencegahan Bagi Pelancong
Jika Anda berencana untuk bepergian untuk memperkecil peluang terkena demam tifoid atau demam paratifoid Anda perlu melakukan hal berikut:
- Dapatkan vaksinasi terhadap demam tifoid (tidak ada vaksin melawan demam paratifoid). Kunjungi dokter atau klinik perjalanan setidaknya 2 minggu sebelum bepergian untuk membahas pilihan Anda
- Cari tahu cara menghindari penyakit akibat makanan dan minuman. Memilih dengan hati-hati apa yang Anda makan dan minum ketika Anda bepergian adalah penting karena vaksin demam tifoid tidak bekerja 100% dari waktu dan tidak ada vaksin demam paratipoid. Makan dan minum yang aman juga akan membantu melindungi Anda dari penyakit lain, termasuk diare, kolera, disentri, dan hepatitis A
Demam tifoid dan demam paratipoid paling sering terjadi di bagian dunia di mana air dan makanan mungkin tidak aman dan sanitasi buruk. Tempat-tempat ini termasuk bagian dari Asia Timur dan Tenggara, Afrika, Karibia, dan Amerika Tengah dan Selatan. Jika Anda bepergian ke tempat-tempat yang biasa terjadi demam tifoid dan paratifoid, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari infeksi.
Saat Anda bepergian ke area berisiko, ingatlah untuk “Rebus, masak, kupas, atau lupakan.” Beli air botolan atau didihkan air setempat selama 1 menit sebelum Anda meminumnya. Air botol berkarbonasi lebih aman daripada air tidak berkarbonasi. Mintalah minuman tanpa es, kecuali es dibuat dari air kemasan atau air matang. Hindari es loli dan es rasa yang mungkin dibuat dengan air yang terkontaminasi. Konsumsilah makanan yang telah dimasak dengan matang dan masih panas dan mengepul. Hindari sayuran dan buah-buahan mentah yang tidak bisa dikupas. Selada dapat tetap terkontaminasi bahkan setelah dicuci. Cuci tangan Anda dengan sabun dan air sebelum makan. Hindari makanan dan minuman dari pedagang kaki lima kecuali jika mengepul panas.
Gejala dan Pengobatan
Demam tipus dan demam paratifoid memiliki gejala yang sama̵. Orang biasanya mengalami demam berkelanjutan (demam yang stabil), yang memuat suhu tubuh dapat mencapai 39-40 ° C. Selain it gejala – gejala lain dari demam tifoid dan demam paratifoid termasuk :
- Kelemahan
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Diare atau sembelit
- Batuk
- Kehilangan selera makan
- Beberapa orang yang menderita demam tifoid atau demam paratifoid menunjukan ruam yang rata dan berwarna seperti mawar.
Diagnosis demam tifoid atau demam paratipoid
Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah suatu penyakit adalah demam tifoid atau demam paratifoid adalah dengan mengambil sampel darah atau tinja (kotoran), untuk diuji apakah terdapat bakteri Salmonella Typhi atau Salmonella Paratyphi. Jika Anda mengalami demam dan merasa sangat sakit, segera temui dokter.
Pengobatan demam tifoid dan demam paratifoid
Demam tifoid dan demam paratifoid diobati dengan antibiotik. Namun akhir – akhir ini, telah ditmukannya peningkatan resistensi terhadap antibiotik pada bakteri yang menyebabkan penyakit ini. Ketika bakteri resisten terhadap antibiotik, bakteri tidak terbunuh dan pertumbuhannya tidak berhenti ketika antibiotik dikonsumsi. Dokter Anda perlu melakukan tes khusus untuk melihat apakah bakteri yang menyebabkan infeksi pada diri Anda resisten atau tidak. Hasil dari tes tersebut dapat mempengaruhi jenis perawatan antibiotik apa yang akan Anda terima.
Orang yang tidak mendapatkan perawatan antibiotik yang tepat dapat mengalami demam selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan dapat mengalami komplikasi. Komplikasi infeksi demam tifoid atau demam paratifoid yang parah dan berlarut – larut dapat berakibat fatal.
Bahaya dari demam tifoid atau demam paratifoid tidak berakhir ketika gejalanya hilang. Bahkan jika gejala Anda tampaknya sudah hilang, Anda mungkin masih membawa Salmonella Typhi atau Salmonella Paratyphi. Jika demikian, penyakitnya bisa kembali, atau Anda bisa menularkan bakteri ke orang lain. Faktanya, jika Anda seorang pekerja kesehatan atau bekerja di pekerjaan di mana Anda menangani makanan atau merawat anak-anak kecil, Anda mungkin tidak dapat kembali bekerja sampai dokter menentukan Anda sudah bersih dari bakteri.
Jika Anda sedang dirawat karena demam tifoid atau demam paratifoid, penting untuk melakukan hal berikut untuk menurunkan kemungkinan Anda menularkan bakteri tersebut kepada orang lain.
- Tetap gunakan antibiotik sesuai yang direkomendasikan dokter.
- Cuci tangan Anda dengan sabun dan air setelah menggunakan kamar mandi.
- Jangan menyiapkan atau menyajikan makanan untuk orang lain.
Vaksinasi
Vaksinasi dapat membantu mencegah demam tifoid. Apabila Anda akan bepergian ke daerah yang memiliki resiko tinggi, kunjungi dokter atau fasilitas kesehatan untuk berkonsultasi mengenai vaksin yang cocok bagi Anda. Pada saat ini umumnya ada dua vaksin demam tifoid yang digunakan, yaitu :
- Vaksin oral: Dapat diberikan kepada orang yang berusia minimal 6 tahun. Ini terdiri dari empat pil yang diminum setiap hari dan harus diselesaikan setidaknya 1 minggu sebelum perjalanan.
- Vaksin injeksi: Dapat diberikan kepada orang yang berusia minimal 2 tahun dan harus diberikan minimal 2 minggu sebelum bepergian.
Vaksin tifoid kehilangan efektivitas seiring waktu. Vaksin yang diberikan melalui diinjeksi membutuhkan booster setiap 2 tahun, dan vaksin oral membutuhkan booster setiap 5 tahun. Jika sebelumnya Anda pernah divaksinasi, tanyakan kepada dokter Anda apakah sudah waktunya vaksinasi booster. Mengonsumsi antibiotik tidak akan mencegah demam tifoid, mereka hanya membantu mengobatinya. Vaksin tifoid tidak 100% efektif. Selalu praktekkan kebiasaan makan dan minum yang aman untuk membantu mencegah infeksi.
https://www.cdc.gov/typhoid-fever/index.html