Bahaya Hepatitis dan Jenisnya
Hepatitis merupakan peradangan yang terjadi di hati yang disebabkan oleh virus. Selain virus, hepatitis juga dapat disebabkan oleh kondisi lain seperti kebiasaan minum alcohol, penyakit autoimun, serta zar racun atau obat-obatan tertentu. Hepatitis dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh, terutama yang berkaitan dengan metobolisme. Hal ini dikarenakan hati memiliki banyak peranan dalam metabolisme tubuh. Karena hepatitis ini disebabkan oleh virus, maka hepatitis mudah ditularkan dari manusia ke manusia. Ada 5 jenis virus hepatitis yang telah mengakibatkan epidemic besar di berbagai belahan dunia, bahkan ratusan ribu hingga jutaan menjadi korban jiwa, yaitu virus hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, dan hepatitis E.
Indonesia merupakan Negara yang memiliki endemisitas Hepatitis B terbesar kedua di Negara South Asian Region (SEAR) setelah Myanmar. Dalam Infodatin (2014) milik Kementerian Keseahatan (KEMENKES RI) disebutkan bahwa berdasarkan hasil riset kesehatan dasar, studi uji sarig darah ole donor PMI maka dapat diperkirakan diantara 100 orang indonesia, 10 diantaranya adalah seseorang yang telah terinfeksi Hepatitis B atau Hepatitis C. sehingga diperkirakan terdapat 28 juta penduduk Indonesia yang terinfeksi Hepatitis B dan Hepatitis C, 14 juta diantaranya berpotensi untuk menjadi kronis, dan dari angka tersebur 1,4 juta orang berpotensi menderita kanker hati.
Kemudian, nenurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) milik Kementerian Kesehatan pada tahun 2013 diketahui bahwa jumlah penderita hepatitis meningkat dua kali lipat apabla dibandingkan dari data pada tahun 2007 dan 2013. pada tahun 2007 prevalensi hepatitis sebesar 0,6% dan meningkat pada tahun 2013 sebesar 4,3%.
Penyebab Hepatitis
Penyebab hepatitis yang paling utama adalah adanya infeksi virus yang berlangsung di dalam hati sehingga menyebabkan peradangan. Di Indonesia kasus hepatitis yang paling sering terjadi adalah infeksi virus hepatitis A, B, dan C (VHA,VHB, VHC). Ketiga virus tersebut memiliki karakteristik yang berbeda sehingga berbeda pula cara penularannya. Berikut ini merupakan penyebab hepatits berdasarkan jenis virusnya:
Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh Hepatitis A Virus (HAV). Hepatitis A dapat memunculkan gangguan yang paling ringan di bandingkan dengan hepatitis yang lainnya. Umumnya penyakit ini tidak menimbulkan gejala. Saat seseorang terinfeksi, gejala bersifat akut seperti sakit kepala dan muntah, terkadang pula warna selaput mata dan kulit berubah menjadi menguning. Penularan penyakit ini terjadi melalui konsumsi makanan dan minuman yang tercemar, kontak langsung dengan penderita terutama saat berhubungan seks. Pada orang yang terinfeksi HAV akan ditemukan anti-HAV IgM dan anti-HAV IgG. Hepatitis A dapat dicegah dengan vaksin
Hepatitis B
Disebabkan oleh HBV. Mulanya akan menderita hepatits B akut dan dapat berkembang ke stadium kronis. Gejala yang muncul adalh rasa sakit di bagian perut atas sebelah kanan (abdomen), muncul penyakit kuning atau icterus, serta urin yang berwarna gelap dan pekat seperti teh. Penularannya 95% terjadi saat proses persalinan dan 5% saat transfusi darah, penggunaan jarum suntik, pisau cuku serta tranplantasi organ. Dapat dicegah dengan vaksinasi.
Hepatitis C
Disebabkan oleh Hepatitis C Virus. Infeksi virus akan berkembang ke tahap kronis sehingga membutuhkan pengobatan khusus. Penderita penyakit hati kronis seperti sirosis atau kanker hati berisiko menderita hepatits C. Penularannya melalui transfusi darah, cairan tubuh, dan transplantasi organ. Kemungkinan kecil tertular Saat berhubungan seksual dan saat persalinan Belum ditemukan vaksin hepatitis C.
Hepatitis D dan Hepatitis E
Penyebab hepatits D adalah HDV atau disebut virus delta yang paling jarang ditemukan serta paling berbahaya diantara yang lain. Hanya ditemukan pada penderita Hepatitis B. kemudian Hepatitis E (Hepatitis E Virus) ditularkan melalui mulut.
Hepatitis non-virus
Disebabkan oleh zat-zat beracun, kandungan obat-obatan serta bahan kimia berbahaya yang dapat menghancurkan sel-sel dalam hati. Mengakibatkan 70%-85% kerusakan hepatosit dalam hati. Terjadi akibat penggunaan suplemen diet.
Hepatitis alkoholik
Disebabkan oleh konsumsi alcohol selama bertahun-tahun. Alcohol dapat melemahkan kerja hati sehingga rentan terkena virus hepatitis. Gejalanya adalah kehilangan nafsu makan akibat mengkonsumsi alcohol berlebih, rasa sakit perut bagian atas, mual dan muntah-muntah, kehilangan focus. Konsumsi alcohol juga dapat menyebabkan sirosis.
Hepatits autoimun
Disebabkan oleh peradangan di hati akibat sistem imun yang menyerang sel-sel hati. Kondisi ini merupakan kelainan genetic yang berkembag akibat faktor lingkungan. Terdapat 2 tipe jenis hepatitis autoimun,yaitu hepatitis autoimun tipe 1, dan hepatitis autoimun tipe 2.
Gejala Hepatitis
Pada 80% kasus hepatitis tidak memunculkan gejala yang kentara, kasus lainnya dapat memunculkan gejala dengan tingkat yang bervariasi. Namun, anda mungkin akan mengalami gejala-gejala terinfeksi seperti:
- Demam
- Kelelahan
- Kehilangan nafsu makan
- Mual dan muntah
- Nyeri lambung
- Nyeri sendi atau otot
- Buang ari kecil atau besar yang tidak lazim
- Warna kulit dan bagian putih mata menguning (jaundice atau icterus)
- Perasaan gatal
- Perubahan mentah, seperti kurang konsentrasi atau koma.
- Perdarahan dalam.
Gejala-gejala lain selain diatas mungkin akan muncul, apabila anda memiliki kekhawatiran terhadap suatu gejala sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter:
Biasanya orang yang terinfeksi hepatits B dan C berpotensi untuk mengalami kompllikasi diantaranya:
- Fibrosis yaitu terjadinya pengerasan jaringan (kerusakan jaringan) setelah 20 sampai 30 tahun, fibrosis akan berkembang menajdi sirosis
- Sirosis ditandai dengan munculnya luka pada hati sehingga hati tidak berfungsi secara normal. Sebuah penelitian menyatakan bahwa sekitar 20% pasien hepatitis c kronis mengalami sirosis dan 50% pasien mengalami komplikasi mengancam nyawa 5 sampai 10 tahun berikutnya. Transplantasi jantung menajdi satu-satunya pilihan agar sembuh
- Kanker hati. Penderita hepatits C dan sirosis berisiko terkena kanker hati. Pengobatan yang dilakukan dengan mengangkat sel kanker atau melakukan transplantasi hati
- Fulminant hapatitis B
Mendiagnosis Hepatitis
Cara terbaik untuk mendiagnosis hepatitis adalah dengan tes darah. tes darah akan menunjukan hasil dari fungsi hati dengan mengukur:
- Jika dalam hati terdapat banyak enzim ALT/SGPTT, enzim AST/SGOT, enzim ALP artinya terjadi masalah pada hati.
- Kadar bilirubin yang tinggi menandakan terjadi penyakit hati
- Kadar albumin dan total protein menjadi indikasi dari fungsi hati yang sehat.
Pengobatan Hepatitis
- Interferin
- Obat antivirus protease inhibitor
- Obat antivirus analog nukleosida
- Polymerase inhibitor dan kombinasi terapi obat
Mencegah Hepatitis
- Menjaga kebersihan sumber air agar tidak terkonataminasi oleh virus hepatitis
- Mencuci bahan makanan yang akan dikonsumsi terutama kerang dan tiram, buah-buahan dan sayuran
- Tidak berbagai alat mandi, sikat gigi, pisau cukur, jamur suntik dengan orang lain
- Tidak menyentuh tumpahan darah tanpa alat pelindung diri
- Melakukan hubungan seksual yang aman, misalnya dengan menggunakan kondom atau tidak berganti-ganti pasangan
- Kurangi mengkonsumsi alcohol
Referensi:
Pusat Data dan Informasi. 2014. Situasi dan Analisis Hepatitis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Riset Kesehatan Dasar. 2007. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan R1
Riset Kesehatan Dasar. 2013. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan R1